Kamis, 28 Oktober 2010

FISIOLOGI HEWAN

FISIOLOGI HEWAN
Fisiologi hewan adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem hidup.
Hewan menjalankan kehidupan dipengaruhi oleh aktivitas si hewan tersebut dan juga lingkungannya, faktor tersebut memepngaruhi lingkungan internal tubuh hewan apabila berubah hewan harus mempertahankan diri atau beradaptasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Syarat penting untuk melakukan kehidupan dilingkungan eksternal maka harus bisa mempertahankan stabilitasnya lingkungan internalnya. Ada beberapa faktor internal yang harus dijaga stabilitasnya oleh hewan antara lain:
1. Keasaman atau pH
2. Kadar garam
3. Kandungan air tubuh
4. Suhu tubuh
5. Kandungan nutrien
Hewan menyesuaikan diri (baradaptasi) adalah proses timbulnya perubahan dalam tubuh hewan yang membuat hewan dapat bertahan ketika lingkungan eksternal berubah ada dua jenis dari adaptasi antara lain:
1. Aklimasi : perubahan adaptif yang terjadi pada hewan dalam kondisi yang terkendali, biasanya hanya satu atau dua faktor lingkungan yang berubah
2. Aklimatisasi : reaksi keseluruhan yang terjadi setelah perubahan-perubahan yang kompleks dari lingkungan eksternal, yang disebabkan banyak faktor sekaligus
Respon Hewan Terhadap Lingkungan
Lingkungan Luar atau Eksternal dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Lingkungan Akuatik (perairan) terbagi lagi menjadi 3, air tawar, air laut, dan air payau. Karena hampir 70% permukaan bumi ditutupi oleh air.
2. Lingkungan terrestrial (daratan)
Faktor-faktor yang berpengaruh dilingkungan akuatik yaitu: tekanan hidrostatik, kandungan zat terlarut, dan suhu.
- Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang ditimbulkan oleh kedalaman air. semakin tinggi kedalaman air semakin tinggi tekanan hidrostatiknya, semakin jarang ditemukan kehidupan maka berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan sel, antara lain metabolisme, struktur,dan reproduksi sel.
Peningkatan tekanan hidrostatik hingga batas tertentu ternyata dapat juga diadaptasi oleh hewan tertentu yang dinamakan HEWAN BAROTOLERAN. Hewan Barotoleran adalah hewan yang mampu hidup, berkembang, dan bereproduksi pada tekanan hidrostatik relatif tinggi (memiliki enzim yang tetap aktif pada tekanan tinggi dan memiliki susunan membran dengan ikatan khusus). Karena mampu hidup pada kandungan nutrisi yang terbatas.
Sebagian besar penyusun hewan adalah air karena air akan mempengaruhi kehidupan hewan. Apabila kadar air cukup maka reaksi metabolik lancar dan produksi maupun reproduksi juga berjalan optimal. Sebaliknya apabila kandungan air kurang maka reaksi metabolic tertekan, dan produksi maupun reproduksi terhambat. Hewan yang dapat hidup di akuatik ada 2 yaitu:
1. Hewan Osmofilik:
hewan yang tumbuh optimal pada lingkungan dengan tingkat ketersediaan air yang tinggi
(lebih dari 0,95).
2. Hewan Osmotoleran:
hewan yang mampu hidup dan berkembang biak pada lingkungan dengan tingkat ketersediaan air yang relatif rendah.

lingkungan air payau
kadar garamnya sangat bervariasi krena air tawar dari sungai mengencerkan air laut hingga jarak tertentu. Ketika air laut sedang pasang maka kadar garamnya turun karena pasokan air dari sungai meningkat. Dan ketika air laut sedang surut maka kadar garam meningkat kaarena pasokan air dari sungai menurun.
Kandungan air payau memiliki nilai fisiologisnya: Sebagai pembatas dalam penyebaran hewan, dan Sebagai pembeda hewan laut dengan hewan air tawar.

SUHU
Faktor lingkungan akuatik yang memiliki nilai fisiologis penting untuk mendukung kehidupan hewan. Suhu di dalam air tidak banyak mengalami perubahan. Maka menguntungkan bagi hewan yang hidup di lingkungan akuatik. Yaitu HEWAN POIKILOTERM: hewan yang suhu tubuhnya berubah-ubah akibat perubahan suhu lingkungan.

LINGKUNGAN TERESTRIAL
Terrestrial yaitu tempat hidup hewan yang berupa daratan. Ada beberrapa faktor lingkungan luar yang berpengaruh besar terhadap aktivitas kehidupan hewan. Diantaranya ada keuntungannya dan kekurangannya:
keuntungan :
ketersediaan oksigen
yang melimpah


ancaman:
RADIASI : kondisi tubuh yang kekurangan cairan akibat tubuh hewan kehilangan air dalam jumlah besar sehingga jumlah air dalam tubuh lebih sedikit daripada yang seharusnya.
DEHIDRASI: Perpindahan panas yang terjadi antara dua benda tanpa ada kontak langsung di antara keduanya.

KOMPONEN SISTEM UMPAN BALIK
1. Sistem Umpan Balik Negatif : perubahan suatu variabel yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan tersebut ke keadaan semula. Contohnya Pada mamalia, suhu tubuh normal ialah 37oC, apabila suhu tubuh naik, bekerjanya sistem umpan balik negatif yang akan membawa tubuh ke suhu yang normal
2. Sistem umpan balik positif : perubahan suatu variabel akan menghasilkan perubahan yang semakin besar. Contohnya adalah pada proses pembekuan darah bekerja melalui mekanisme umpan balik positif, yang bertujuan untuk menghentikan perdarahan dan hasil dari proses tersebut selanjutnya bermakna sangat penting untuk mempertahankan volume darah agar tetap konstan

SEL

Adalah unit terkecil dari mahluk hidup atau organism, ada sel tunggal dan ada sel multiseluler (banyak).
Sel tunggal fungsi kehidpannya dilakukan oleh satu sel,sedangkan sel multiseluler dilakukannya oleh kerjasama atau multiselular.
Sel eukariotik memiliki nucleus, sitoplasma,organel-organel yang bentuk dan fungsi terspesilisasi antaranya: lososom, ribosom, apparatus golgi, motokondria, reptikulum endoplasmik, sentriol, sitoskeleton.

INTI (NUKLEUS)
Sebagian besar adalah beerupa DNA-DNA dan diorganisasikan datambahkan protein, maka akan menjadi kromatin, kemudian menggulung tebal dan akan menjadi kromosom. Kromosom (gen) berfungsi sebagai sintesis RNA yang mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik.
RIBOSOM
Ribosom adalah sentesis atau prakitan dari nucleolus, ribosom terbagi dua ada ribosom bebas, adalah protein yang dihasilkan berfungsi didalam sitosol. Dan ibosom terikat diletakan pada reptikulum endoplasmik, hasilnya berupa protein yang masuk kedalam membrane kemudian terjadi pembungkusan organel atau dikirim keluar sel.

REPTIKULUM ENDOPLASMIK
Terbagi menjadi dua ada reptikulum andoplasmik kasar dan reptikulum endoplasmik halus. Cirinya reptikulum halus tidak memiliki ribosom yang berfungsi sintesis lipid (termasuk fosfolipid dan steroid) metabolisme karbohidrat dan menawarkan obat dan racun. Sedangakn Reptikulum kasar mempunyai ribosom yangmenonjol di permukaan sitoplasmik membran yang berperan penting dalam sintesis protein.
APARATUS GOLGO
mempunyai fungsi memodifikasi unit glikoprotein dari karbohidrat dan sebagai bagian yang menyortir dan mengarahkan protein sesuai dengan tempatnya secara tepat
MEMBRAN PLASMA
berfungsi sebagai rintangan selektif, tempat pembuatan enzim dan berperan dalam metabolism sel, bahan utamanya lipid dan protein.
KOMPOSISI KIMIA SEL
sifat-sifat dasar sel antara lain:
1. Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi
2. Mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
3. Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
4. Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi.

KOMPOSISI KIMIA SEL

Antara lain Air, elektrolit, lemak, protein, karbohirat.
1. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain terdapat dalam bentuk suspensi atau membranous.
2. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat, Bikarbonat, Natrium, Klorida dan Kalsium. Elekrolit menyediakan bahan inorganik untuk reaksi seluler dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel
3. Protein
Memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat diringkaskan sebagai berikut :
Proses enzimatik, Proses transport dan penyimpanan
Proses pergerakan, Fungsi mekanik, Proses imunologis
Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf, dan
Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi

SIFAT FISIK DAN KIMIA SEL

Diantaranya kapasitas panas, panas penguapan, viskositas, dan kondisi molekul.
1. Kapasitas panas
Kapasitas panas ialah banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air setinggi 1o C. Kapasitas panas air relatif tinggi berarti untuk menaikkan suhu air setinggi 1o C diperlukan panas atau kalor dari lingkungan dalam jumlah relatif besar. Sebaliknya, jika suhu air turun sebesar 1o C, panas/kalor dalam jumlah relatif besar akan dilepaskan. Menyebabkan air sulit mengalami perubahan suhu dan sangat penting untuk menjaga kestabilan suhu lingkungan akuatik dan tubuh hewan (sebagian besar terdiri atas air)
2. Panas penguapan
Panas penguapan adalah jumlah panas/energi yang diperlukan untuk mengubah cairan menjadi gas pada suhu yang sama. Hewan untuk menurunkan suhu tubuh melalui penguapan atau dengan mekanisme berkeringat. Pada saat beraktivitas, suhu tubuh meningkat dan keringat keluar dan membasahi kulit. Panas tubuh yang berlebihan akan diserap oleh keringat. Semakin lama menempel di kulit, keringat semakin banyak menyerap panas dari tubuh, hingga akhirnya menguap. Selanjutnya, suhu tubuh kembali ke keadaan semula
3. Viskositas
Viskositas dapat diartikan sebagai kekentalan. Karena viskositas air relatif rendah, maka air mudah mengalir ke seluruh bagian ruang antarsel di dalam tubuh hewan. Kandungan air yang cukup tinggi dalam darah/cairan tubuh hewan menyebabkan aliran darah berlangsung lancar.
4. Kondisi molekul
Air mempunyai kutub elektro positif dan elektro negatif sehingga disebut molekul dwipolar atau bipolar. Keadaan dwipolar pada molekul air memberi peluang terjadinya tarik-menarik antarsesamanya, yaitu antara kutub elektro positif dari suatu molekul air dan kutub negatif dari molekul air yang lain. Hal ini menyebabkan terbentuknya suatu ikatan kimia yang dinamakan ikatan hidrogen. Kemampuan antara dua molekul zat yang sejenis untuk saling berikatan disebut daya kohesi. Karena sangat mudah berikatan, air mempunyai daya kohesi tinggi

BAHAN PENYUSUN MEMBRAN
1. Lemak
Membran sel komposisi lemaknya 42% dan bervariasi pada berbagai sel. Terdapat tiga jenis lemak yang terdapat pada membran sel yaitu fosfolipid, kolesterol dan glikolipid. Pada membran sel fosfolipid membentuk dua lapisan (lipid bilayer) dimana lapisan hidrofilik terletak pada bagian luar (berhadapan dengan cairan ekstrasel) dan bagian dalam sel (berhadapan dengan sitoplasma), sementara bagian hidrofobik terletak antara kedua lapisan hidrofilik ini. Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekulernya. Keberadaan molekul/senyawa amfipatik tersebut memungkinkan terbentuknya susunan lipid lapis ganda pada membran (lipid bilayer)
2. Protein
Protein pada membran sel terbagi atas protein integral dan protein perifer. Sebagian besar protein integral membentuk channel pada membran atau membentuk pompa sebagai tempat lewatnya ion-ion. Sementara protein perifer biasanya hanya terikat dengan protein integral atau dengan bagian hidrofilik membran, dan umumnya protein perifer ini membentuk enzim
3. Karbohidrat
Ada dua macam karbohidrat pada membran, yaitu kompleks polisakarida yang merupakan hasil sekresi sel dan karbohidrat yang berikatan secara kovalen dengan membran. Ikatan kovalen antara karbohidrat dan lipid membentuk struktur glikolipid, sedangkan ikatan kovalen karbohidrat dengan protein membentuk struktur glikoprotein. Glikolipid dan glikoprotein secara bersamaan membentuk struktur glikokalik pada membran sel. Karbohidrat berfungsi meningkatkan hidrofilisitas lemak dan protein, mempertahankan stabilitas membran oleh adanya struktur yang disebut glikokaliks. Glikokaliks akan berinteraksi dengan glikokaliks sel lain sehingga berfungsi melekatkan satu sel dengan sel yang lainnya

SIFAT MOLEKUL PENYUSUN MEMBRAN
1. Antara molekul lipid penyusun membran maupun antara lipid dan protein tidak disatukan oleh ikatan kovalen.
2. Lapisan ganda lipid membran bersifat cair (fluid atau mudah mengalir) sehingga mudah bergerak dengan arah horizontal, vertikal, atau gerak berputar di tempatnya (rotasi).
3. Keadaan protein pada membran dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penyebaran protein tidak merata (membentuk mosaik)
b. Protein integral/intrinsik yang bersifat hidrofob terbenam di tengah lapisan ganda lipid.
c. Protein perifer/ekstrinsik bersifat hidrofilik, akibat adanya gaya tarik elektrostatik dari kepala polar pada lapisan lipid.
d. Protein dapat bergerak bebas (geraknya dibatasi oleh gaya tarik-menarik di antara molekul protein.
4. Karbohidrat pada membran dapat berupa oligosakarida atau polisakarida.
a. Oligosakarida yang berkaitan dengan lipid membran membentuk glikolipid.
b. Polisakarida yang berkaitan dengan protein membran membentuk glikoprotein.
5. Struktur membran distabilkan oleh adanya kolesterol pada membran.

BEBERAPA MACAM CARA TRANSPOR ZAT MELALUI MEMBRAN
1. Transfor ion chanel
2. Transfor aktif terbagi lagi menjadi 3:
a. Transpor Aktif Primer
b. Transpor Aktif Sekunder : Transpor Sekunder co-transpor, Transpor Sekunder counter-transpor.
c. Fagositosis dan Pinositosis
1. Transpor Ion Channel
Khusus bagi ion-ion yang sulit ditranspor secara difusi akibat muatan listriknya. Ion channel ini mempunyai sifat yang sangat selektif dan terbukanya channel tersebut akibat potensial listrik sepanjang membran sel dan melalui ikatan channel dengan hormon atau neurotransmitter
2. Transpor Aktif
a. Transpor aktif primer
Transpor aktif primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada pompa ion Na-K dan Ca. Pada pompa Na-K, tiga ion Na akan dipompa keluar sel sedang dua ion K akan dipompa kedalam sel. Pada pompa Ca, ion Ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi ion Ca dalam sel rendah
b. Transpor aktif sekunder
1. Transpor sekunder co-transpor
Glukosa atau asam amino akan ditranspor masuk dalam sel mengikuti masuknya Natrium. Natrium yang masuk akibat perbedaan konsentrasi mengikut sertakan glukosa atau asam amino ke dalam sel, meskipun asam amino atau glukosa di dalam sel konsentrasinya lebih tinggi dari luar sel, tetapi asam amino atau glukosa ini memakai energi dari ion Na (akibat perbedaan konsentrasi Na). Sehingga glukosa atau asam amino ditranspor secara transpor aktif sekunder co-transpor
2. Transpor sekunder counter-transpor
Masuknya ion Na ke dalam sel akan menyebabkan bahan lain ditranspor keluar. Misalnya pada Na-Ca exchange dan Na-H exchange. Pada Na-Ca exchange, tiga ion Na akan ditranspor kedalam sel, untuk setiap satu ion Ca yang ditranspor keluar sel, hal ini untuk menjaga kadar ion Ca intrasel, sebagai contoh pada kontraksi otot jantung. Na-H exchange terutama berperan mengatur konsentrasi ion Na dan Hidrogen dalam tubulus proksimal ginjal, sehingga turut mengatur pH dalam sel
c. Fagositosis dan Pinositosis
Untuk partikel-partikel besar, misalnya bakteri melalui ditranspor mekanisme fagositosis (eksositosis, endositosis) dan pinositosis
Pinositosis disebut juga drinking cell, sebab yang ditranspor adalah molekul yang mengandung cairan ekstrasel. Molekul tadi ditelan seluruhnya dan terbentuk dalam vesikel pinositik. Mekanisme ini sama dengan proses fagositosis, hanya saja molekul pada fagositosis lebih padat misalnya bakteri atau bagian sel yang rusak
contoh kejadian transpor zat melalui membran
transpor zat melalui membran antara lain:
1. Osmosis adalah perpindahan air atau zat pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat. Sebagai contoh, jika ada dua macam larutan, misalnya larutan NaCl 5% dan 10%, maka perpindahan air dari larutan NaCl 5% ke larutan NaCl 10% merupakan proses osmosis
2. Difusi ialah perpindahan molekul/partikel zat terlarut dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer, apabila di antara NaCl 5% dan 10% dalam contoh di atas terdapat membran pembatas yang bersifat permeabel terhadap NaCl, NaCl dapat menembus membran tersebut dan berpindah dari larutan NaCl 10% ke larutan NaCl 5% hingga terjadi kesetimbangan. Perpindahan NaCl tersebut dinamakan difusi.
3. Cara difusi yang dipermudah dengan dibantu protein pembawa (karier = pengemban) yang terdapat pada membran, selanjutnya zat yang akan ditranspor harus dapat berikatan dengan protein karier pada membran, kemudian membentuk kompleks substrat-protein yang dapat larut dalam lapisan lipid membran.
Contoh: gula yang diangkut dari lumen usus ke sel epitel usus. Gula merupakan molekul yang dapat larut dalam air sehingga seharusnya dapat menembus membran sel melalui pori-pori membran sel. Akan tetapi, ukuran molekul gula lebih besar daripada ukuran pori pada membran sehingga molekul gula sulit melewati membran sel tersebut. Untuk dapat melewati membran, molekul gula memerlukan bantuan molekul protein pembawa yang bersifat khusus
FISIOLOGI SARAF
Polarisasi
Apabila sel saraf dalam keadaan istirahat karena polar tidak menjalankan rangsang dan muatan yang lebih negatif berada disisi dalam membran, sedangkan yg positif berada disisi luar membran. Dan kedua muatan membran sel saraf tersebut impermeabel terhdap ion natrium, dan permeabel terhadap ion kalium.

potensial istirahat
Besarnya potensial membran yang diukur saat sel dalam keadaan istirahat, besarnya bervariasi, tergantung pada jenis selnya dan hal ini menunjukkan keadaan elektrolis antara sisi dalam membran dengan sisi luar membran. perbedaan potensial tersebut disebabkan oleh adanya distribusi ion natriun dan kalium yang tidak seimbang di antara kedua sisi membran sel saraf.
Depolarisasi
Rangsang masuk ke membran sel saraf terjadi perubahan elektrokimia fisiologi antaranya permeable (Na) dan Impermeabel (Ka). Ion Na berdifusi dan Ka ditahan. Perubahan nya yang didalam bermuatan (+) dan yang diluar (-). Lalu sel mengalami Depolarisasi, maka terjadilah perubahan impuls yaitu gejala perubahan elektrokimia khas yang terjadi pada membran yang dirangsang, dan POTENSIAL AKSI yaitu potensial membran yang diukur pada saat sel terdepolarisasi.
PENJALARAN IMPULS
Penjalaran impuls : peristiwa penjalaran potensial aksi di sepanjang akson yang terjadi secara konduksi dan lambat. Kecuali akson bermielin, impuls menyebar dengan sangat cepat, karena bagian akson yang bermielin tidak dapat ditembus ion, ion hanya keluar dan masuk aksoplasma pada bagian simpul Ranvier yang tidak dilapisi selubung mielin
PERIODE REFRAKTER
• Periode refrakter absolut ialah jangka waktu tertentu saat sel saraf benar-benar tidak dapat menanggapi rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya, apapun jenis rangsangnya dan berapa pun kekuatan rangsang yang diberikan. Periode ini biasanya berlangsung pada awal repolarisasi
• Periode refrakter relatif ialah jangka waktu pada akhir repolarisasi, yang mana sel saraf kemungkinan sudah dapat kembali menanggapi rangsang, asalkan rangsang yang diberikan lebih kuat daripada rangsang sebelumnya atau jenis rangsangnya berbeda
Perpindahan Impuls Melintasi Sinaps
Impuls masuk ke sel akson dan ada juga yang masuk ke sel lainnya, kemudian impuls melintasi sinaps (tempat pertemuan antara akson dari suatu sel saraf dengan sel saraf lainnya atau dengan sel lain). Maka dari perpindahan impul tersebut akan muncul tranmisi sinaptik dan tranmisi sinaptik ini terbagi menjadi dua yaitu transmisi elektrik (pada sinaps elektrik), dan transmisi kimia (pada sinaps kimiawi).
Tranmisi elektrik
Penjalaran impuls dengan cara konduksi langsung pada sinaps yang memiliki celah sempit, sinaps yang bekerja dengan cara transmisi elektrik disebut sinaps elektrik, contohnya pada invertebrata (misalnya Artropoda dan Annelida) dan vertebrata (ikan).Pada ikan, sinaps elektrik berperan penting dalam proses melarikan diri.
Tranmisi kimiawi
Penjalaran impuls dengan bantuan neurotransmiter pada sinaps yang memiliki celah lebar, sinaps yang bekerja dengan cara transmisi kimia disebut sinaps kimia. Neurotransmiter diperlukan karena celah sinaps relatif lebar.
Organisasi Sistem Saraf
Saraf atau Neuron terbagi menjadi dua yaitu dendrit dan akson, dendrit sebagai reseptor, dan akson sebagai pembentuk sinaps dengan beberpa jenis sel faktor. Dengan adanya organisasi saraf tersebut maka hewan akan tanggap pada perubahan lingkungan dan mampu melaksanakan fungsi kehidupan.
Paramaecium
hewan dengan sejumlah besar cilia yang menutupi seluruh permukaan tubuhnya. Dan silianya dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya bergerak dan memperoleh makanan
• Jala Saraf : ialah susunan organisasi saraf yang menyerupai jala. Jala saraf dapat ditemukan pada hewan karang dan ubur-ubur. Susunan saraf yang terdapat pada bagian atas tubuh ubur-ubur berfungsi untuk mengkoordinasikan gerakan, sedangkan jala saraf yang terdapat pada tentakel berfungsi sebagai reseptor sensoris
• Tali Saraf : adalah susunan organisasi sistem saraf yang berupa traktus atau kumpulan serabut saraf. Tali saraf pada umumnya terbentang di sepanjang tubuh. Jaringan saraf pada daerah kepala biasanya mengalami perkembangan lebih baik daripada bagian tubuh lainnya. Perkembangan jaringan saraf pada daerah kepala itu disebut sefalisasi
RANGSANG
Setiap organisme pastinya mengalami rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Alat sebagai penerima rangsang disebut reseptor dan yang tanggap efektor.
TANGGAP PERUBAHAN GERAK
Sel mengandung sitoskeleton yang berfungsi untuk bergerak kenapa bisa bergerak karena ada
aliran sitoplasmik

SISTEM RANGKA HEWAN
Rangka Hidrostatik : terdapat pada invertebrata yang bertubuh lunak, contoh: annelida. Fungsi:mirip dengan gerakan ameboid
Rangka luar : terdapat di luar tubuh contoh: moluska dan ArtropodaFungsi melindungi diri dan pelekatan otot
Rangka dalam : terdapat di dalam tubuh, contoh: vertebrata, pada invertebrata rangka mengandung berbagai garam kalsium dan fungsi sama dengan hewan lain






























FISIOLOGI RESEPTOR DAN EFEKTOR

Rangsang di bagi menjadi 2 yaitu:

• Rangsang dari dalam
• Rangsang dari luar
Alatnya :
• Reseptor : terima
• Efektor : tanggap

Reseptor → jenis –jenis rangsang :

 Kemoreseptor : rangsang suhu
 Mekanoreseptor : untuk menerima rangsang berupa tekanan,suara,gerakan.
 Fotoreseptor : rangsang cahaya
 Magnetoreseptor : rangsang medan magnet
 Elektroreseptor : rangsang listrik

Lokasi rangsang reseptor :

Fisiologi Endokrinologi

Merupakan cabang ilmu biologi yang membahas tentang Hormon dan aktivitasnya. Hormon yaitu “satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses metabolik”.Hormon merupakan senyawa kimia,terdapat dalam darah dengan kadar yang sangat rendah,berfungsi untuk mengatur metabolisme jaringan dan disekresi oleh sel khusus.

Hormon dalam kehidupan berperan sebagai: Perkembangan,Pertumbuhan,Peredaran
darah,Denyut Jantung (Semua aktivitasnya bekerjasama dengan sistem saraf),Osmoregulasi,Pergantian kulit,Reproduksi,Pengeluaran,Regenerasi,Komposisi darah.
• Komponen Penyusun Organ Endokrin:Sel Neurosekretori & Sel Endokrin sejati
• Klasifikasi hormon berdasarkan struktuir kimia: Hormon protein, Hormon steroid, Hormon asam amino, zat kimia yang menyerupai hormone

Fisiologi Pencernaan

Bahan makanan masuk kedalam sistem pencernaan ,kemudian diserap dan digunakan pada tubuh hewan,Adapun cara memperoleh makanan berdasarkan kemampuan hewan di bagi dalam dua kelompok yaitu :
• Hewan Heterotrof → Kemampuannya untuk mensintesis senyawa organik sangat terbatas dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya dari tumbuhan dan hewan lain
• Hewan Mesotrof → hewan yang dapat mensintesis sendiri berbagai senyawa organik esensial, namun masih memerlukan faktor pertumbuhan yang tidak dapat disintesis sendiri sehingga tetap memerlukan senyawa organik dari sumber lain.